Kunjungan ke RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano didampingi oleh direktur Rumah Sakit, Dr. Maryani Suronoto, M.Biomed. Dalam sejarahnya, Rumah Sakit ini dulu bernama RS. Bethesda Tondano yang pada tahun 1978 berganti nama menjadi RSU Dr. Sam Ratulangi. Kemudian Rumah Sakit ini ditetapkan menjadi RSUD dengan tipe C. Kepemilikan RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano adalah Pemerintah Kabupaten Minahasa dengan luas lahan yaitu 14000 m2 dengan 106 tempat tidur.
Secara ketenagaan, RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano mempunya 11 dokter spesialis, 13 dokter umum, 70 perawat, 13 bidan, kefarmasian 10 orang, 3 nutrisionis, 4 sanitarian dan tenaga administrasi sehinga semuanya berjumlah 168 orang. Sebagai rumah sakit umum daerah tupoksi RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Minahasa yang sudah memberikan fasilitas pelayanan standar gratis bagi masyarakatnya. Dalam menunjang pelayanannya, Rumah Sakit ini memiliki fasilitas poliklinik rawat jalan dan rawat inap dengan 24 jam pelayanan unit gawat darurat.
Sebagaimana rumah sakit-rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi, pendapatan RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano juga merupakan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam hal ini bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa. PAD RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, PAD hanya sekitar 500 juta dan meningkat drastis menjadi 1,3 milyar pada tahun 2007, dan 1,5 milyar pada tahun 2008 dan 2009. Disatu sisi naiknya pendapata Rumah Sakit sangat menggembirakan akan tetapi yang patut menjadi perhatian adalah pemasukan yang meningkat hendaknya juga dibarengi dengan peningkatan pelayanan bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Minahasa.
RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano juga tidak luput dari permasalahan baik permasalahan yang menyangkut Sumner Daya Manusia (SDM) maupun permasalahan yang terkait sarana prasarana. Beberapa permasalahan SDM sebagaimana yang diungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit adalah: jumlah tenaga perawat masih jauh dibawah kebutuhan ideal untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal (yang dibutuhkan ± 180-190 orang, yang tersedia 70 orang); kurangya tenaga dokter ahli.; dan tidak tersedianya tenaga radiografer, tenaga elektro medis, perawat anastesi, refraksionis dan perlu penambahan tenaga analis kesehatan (yang ada hanya 1 orang). Adapaun permasalahan sarana prasarana adalah : tampilan fisik RS yang tidak menarik; tata letak bangunan yang tidak sesuai sehingga menyulitkan akses antar ruangan; bahwa lebih dari 90% luas bangunan fisik telah berusia kurang lebih 20- 30 tahun; tata letak jaringan listrik yang perlu diperbaiki karena menganggu pengembangan bangunan fisik; fasilitas kelas III perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat miskin; melengkapi alat medis spesialistik dalam mendukung pelayanan dokter spesialis.
Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi, pihak managemen Rumah Sakit sangat berharap dengan adanya kunjungan Tim Kunker Komisi IX DPR-RI dan menyampaikan beberapa harapan untuk bisa mendapatkan dukungan dari anggota dewan. Beberapa harapan RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano adalah: adanya penambahan jumlah tenaga dokter spesialis, tenaga perawat dan tenaga teknis lainnya yang dibutuhkan RS dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan; adanya renovasi gedung RS kalau masih memungkinkan (karena keterbatasan luas lahan)/relokasi RS; dan adanya penambahan peralatan medis sesuai kebutuhan RS.
Sebelum meninggalkan lokasi RS, anggota Tim Kunker menyampaikan apresiasi atas tersedianya layanan kesehatan gratis bagi masyarakat, yang pada saat sekarang masih khusu buat rakyat miskin dan mengharapkan untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan dengan berbagai keterbatasan yang saat ini dihadapi. Beberapa harapan yang sudah disampaikan, anggota akan menyampaikan harapan tersebut kepada pemerintah pusat yang dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan sebagai mitra Komisi IX DPR-RI untuk segera melakukan langkah-langkah konkrit untuk pemenuhan harapan-harapan tersebut.
Secara ketenagaan, RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano mempunya 11 dokter spesialis, 13 dokter umum, 70 perawat, 13 bidan, kefarmasian 10 orang, 3 nutrisionis, 4 sanitarian dan tenaga administrasi sehinga semuanya berjumlah 168 orang. Sebagai rumah sakit umum daerah tupoksi RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Minahasa yang sudah memberikan fasilitas pelayanan standar gratis bagi masyarakatnya. Dalam menunjang pelayanannya, Rumah Sakit ini memiliki fasilitas poliklinik rawat jalan dan rawat inap dengan 24 jam pelayanan unit gawat darurat.
Sebagaimana rumah sakit-rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi, pendapatan RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano juga merupakan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam hal ini bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa. PAD RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, PAD hanya sekitar 500 juta dan meningkat drastis menjadi 1,3 milyar pada tahun 2007, dan 1,5 milyar pada tahun 2008 dan 2009. Disatu sisi naiknya pendapata Rumah Sakit sangat menggembirakan akan tetapi yang patut menjadi perhatian adalah pemasukan yang meningkat hendaknya juga dibarengi dengan peningkatan pelayanan bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Minahasa.
RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano juga tidak luput dari permasalahan baik permasalahan yang menyangkut Sumner Daya Manusia (SDM) maupun permasalahan yang terkait sarana prasarana. Beberapa permasalahan SDM sebagaimana yang diungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit adalah: jumlah tenaga perawat masih jauh dibawah kebutuhan ideal untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal (yang dibutuhkan ± 180-190 orang, yang tersedia 70 orang); kurangya tenaga dokter ahli.; dan tidak tersedianya tenaga radiografer, tenaga elektro medis, perawat anastesi, refraksionis dan perlu penambahan tenaga analis kesehatan (yang ada hanya 1 orang). Adapaun permasalahan sarana prasarana adalah : tampilan fisik RS yang tidak menarik; tata letak bangunan yang tidak sesuai sehingga menyulitkan akses antar ruangan; bahwa lebih dari 90% luas bangunan fisik telah berusia kurang lebih 20- 30 tahun; tata letak jaringan listrik yang perlu diperbaiki karena menganggu pengembangan bangunan fisik; fasilitas kelas III perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat miskin; melengkapi alat medis spesialistik dalam mendukung pelayanan dokter spesialis.
Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi, pihak managemen Rumah Sakit sangat berharap dengan adanya kunjungan Tim Kunker Komisi IX DPR-RI dan menyampaikan beberapa harapan untuk bisa mendapatkan dukungan dari anggota dewan. Beberapa harapan RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano adalah: adanya penambahan jumlah tenaga dokter spesialis, tenaga perawat dan tenaga teknis lainnya yang dibutuhkan RS dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan; adanya renovasi gedung RS kalau masih memungkinkan (karena keterbatasan luas lahan)/relokasi RS; dan adanya penambahan peralatan medis sesuai kebutuhan RS.
Sebelum meninggalkan lokasi RS, anggota Tim Kunker menyampaikan apresiasi atas tersedianya layanan kesehatan gratis bagi masyarakat, yang pada saat sekarang masih khusu buat rakyat miskin dan mengharapkan untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan dengan berbagai keterbatasan yang saat ini dihadapi. Beberapa harapan yang sudah disampaikan, anggota akan menyampaikan harapan tersebut kepada pemerintah pusat yang dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan sebagai mitra Komisi IX DPR-RI untuk segera melakukan langkah-langkah konkrit untuk pemenuhan harapan-harapan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar